Agustus 2014
A Blog about Travelling

Pacet merupakan obyek wisata alam yang sangat terkenal di Mojokerto tempat ini merupakan dataran tinggi yang memang udaranya sejuk dan cenderung dingin di malam hari, dari terminal Mojokerto hanya sekitar setengah jam perjalanan, atau sekitar 20 km. Obyek wisata alam di pacet ini sebenarnya banyak sekali, seperti air terjun, pemandian air panas sampai tempat outbond, kawasan ini sangat cocok bagi mereka yang suka berpetualang ataupun bagi mereka yang ingin melepaskan penat atau refreshing sambil berendam di air panas pacet yang memang berkhasiat, karena mengandung belerang yang bisa menyembuhkan beberapa penyakit salah satunya gatal-gatal.

 Di areal sekitar parkir masuknyapun banyak berderet-deret warung makan yang memang disediakan untuk pengunjung, sambil ngobrol dan lesehan menikmati udara sejuk. Oh ya sobat travelling.. ada yang khas dari Pacet ini yaitu badek, semacam minuman dari perasan tape ketan hitam. sembari jalan-jalan, bisa kok berbelanja hasil kebun warga sekitar berupa sayur-mayur dan buah-buahan segar, kalau sekitar tahun 90an, buah yang terkenal di Pacet adalah Jambu Bangkok, tapi sayang..sekarang sudah tidak pernah dijumpai penjual Jambu Bangkok, padahal itu bisa jadi ciri khas lho kalo sepulang dari tempat wisata ini, biasanya ramai pas waktu liburan, banyak wisatawan manca amupun domestik untuk singgah melihat pemandangan alam, bagaimana sobat travelling? tertarik untuk berkunjung?


A Blog about Travelling

Sobat travelling kali ini saya akan coba share tempat yang indah dan tak kalah dengan tempat lain, yaitu jalan raya kemlagi dekat dengan kawasan perhutani di Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Jalan ini terasa sangat mulus dengan aspal yang terlihat masih licin dan rapi, tak ada lobang ataupun gundukan yang mengganggu, kalo dipikir-pikir kok seperti jalan diluar negri ya..?? bagus dan mulus.. di kanan dan kiri jalan terlihat pepohonan hutan milik perhutani dan di tunjang dengan hawa yang lumayan sejuk. Tanpa sadar saya tiba-tiba berhenti untuk sekedar berfoto-foto mengambil gambar, memang sangat bagus. Coba kalau di daerah ini dibuat semacam tempat peristirahatan saya yakin banyak yang berminat, ya.. semacam Rest Cafe.. tapi sayang memang belum ada. Sekitar jalan ini kayaknya juga cocok bagi mereka yang ingin foto pre-wedding, benar-benar bagus dan alami, saya yakin banyak yang akan mengira berfoto seperti di luar negeri, apabila sobat travelling ingin mencoba membuktikannya, silahkan lewat jalan raya hutan Kemlagi arah menuju Lamongan atau ke tempat wisata WBL
A Blog about Travelling
(foto ilustrasi)

Tradisi liwetan bagi orang hamil saat gerhana bulan masih tetap dipercaya sebagian masyarakat. Seperti dilakukan warga Desa Sedati Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto yang menggelar acara liwetan bagi wanita hamil saat gerhana bulan. Biasanya ketika sudah mendengar kabar akan terjadi gerhana bulan total segala sesuatu yang menyangkut kelengkapan disiapkannya.
Hingga akhirnya, waktu itu tiba satu keluarga yang ada orang hamil tersebut saling bahu membahu mengeluarkan kelengkapan ritualnya ke halaman rumah. Selain perlengkapan ngliwet (menanak nasi, red), dan juga lauk kelengkapannya seperti ikan telur rebus, sambal terasi dll. Bersamaan itu pula, mereka mengundang tetangga sekitar untuk datang ke acara liwetan-nya tersebut.
Tak seperti liwetan kebanyakan orang melekan, uniknya di halaman rumah tersebut terlihat disiapkan tempat tidur berukuran kecil. Saat bulan yang sedikit demi sedikit mulai redup, dimulailah acara puncak dimana seorang tokoh masyarakat yang didapuk memimpin acara pun terlihat mulai mempersiapkan diri.
Kompor dari tanah mulai dihidupkan. Di atasnya sebuah panci siap menyambut jilatan api kompor. Liwetan mulai berlangsung. Para undangan, terlihat duduk rapi mengitari hidangan makanan yang sebagian telah siap.
Sambil menunggu waktu menyantap hidangan, satu per satu prosesi ritual atau tradisi dimulai. Diawali dengan liwetan sebagai acara pembuka, dilanjutkan dengan warga yang tengah hamil tujuh bulan dihadirkan di tengah undangan. Lalu menjalani prosesi pertama yaitu seorang pemandu akan mangarahkan perempuan yang hamil diminta menggigit kereweng (pecahan genting).  Sambil mulutnya menggigit kereweng, tangannya terus mengelus-elus perutnya yang sudah membesar dengan senantiasa berdoa.Lalu kemudian perempuan yang hamil tersebut diharuskan melewati kolong tempat tidur yang sudah dipersiapkan atau biasa di sebut mbrobos. Setelah seluruh prosesi berjalan lancar. tahap terakhir, berdoa bersama sebelum menyantap seluruh makanan yang disiapkan. Tapi biasanya juga, puluhan anak-anak dan warga  mencari pohon. Di tengah gerhana bulan berlangsung, mereka nampak berlomba bergelantungan di pohon itu. dan memukul batang pohon seperti membangunkan pohon tersebut. Bersamaan gerhana bulan selesai, selesai sudah seluruh prosesi tersebut.unik bukan?
A Blog about Travelling

Kalo anda berkunjung ke bekas-bekas peninggalan Mojopahit pasti tidak asing lagi dengan yang namanya candi. Salah satunya adalah Candi Brahu. Berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, atau sekitar dua kilometer ke arah utara dari jalan raya Mojokerto—Jombang. Candi ini didirikan pada abad ke-15 Masehi meskipun masih terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini. Ada yang mengatakan bahwa candi ini berusia jauh lebih tua daripada candi-candi lain di sekitar Trowulan. Sejak di pugar, Candi ini terlihat bagus dan asri. Bagi anda pecinta travelling yang ingin berkunjung ke candi Brahu silahkan saja karena pengalaman-pengalaman menarik akan anda temui di sini.