(foto ilustrasi) |
Tradisi liwetan bagi orang hamil saat gerhana bulan masih tetap dipercaya sebagian masyarakat. Seperti dilakukan warga Desa Sedati Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto yang menggelar acara liwetan bagi wanita hamil saat gerhana bulan. Biasanya ketika sudah mendengar kabar akan terjadi gerhana bulan total segala sesuatu yang menyangkut kelengkapan disiapkannya.
Hingga akhirnya, waktu itu tiba satu keluarga yang ada orang hamil tersebut saling bahu membahu mengeluarkan kelengkapan ritualnya ke halaman rumah. Selain perlengkapan ngliwet (menanak nasi, red), dan juga lauk kelengkapannya seperti ikan telur rebus, sambal terasi dll. Bersamaan itu pula, mereka mengundang tetangga sekitar untuk datang ke acara liwetan-nya tersebut.
Tak seperti liwetan kebanyakan orang melekan, uniknya di halaman rumah tersebut terlihat disiapkan tempat tidur berukuran kecil. Saat bulan yang sedikit demi sedikit mulai redup, dimulailah acara puncak dimana seorang tokoh masyarakat yang didapuk memimpin acara pun terlihat mulai mempersiapkan diri.
Kompor dari tanah mulai dihidupkan. Di atasnya sebuah panci siap menyambut jilatan api kompor. Liwetan mulai berlangsung. Para undangan, terlihat duduk rapi mengitari hidangan makanan yang sebagian telah siap.
Sambil menunggu waktu menyantap hidangan, satu per satu prosesi ritual atau tradisi dimulai. Diawali dengan liwetan sebagai acara pembuka, dilanjutkan dengan warga yang tengah hamil tujuh bulan dihadirkan di tengah undangan. Lalu menjalani prosesi pertama yaitu seorang pemandu akan mangarahkan perempuan yang hamil diminta menggigit kereweng (pecahan genting). Sambil mulutnya menggigit kereweng, tangannya terus mengelus-elus perutnya yang sudah membesar dengan senantiasa berdoa.Lalu kemudian perempuan yang hamil tersebut diharuskan melewati kolong tempat tidur yang sudah dipersiapkan atau biasa di sebut mbrobos. Setelah seluruh prosesi berjalan lancar. tahap terakhir, berdoa bersama sebelum menyantap seluruh makanan yang disiapkan. Tapi biasanya juga, puluhan anak-anak dan warga mencari pohon. Di tengah gerhana bulan berlangsung, mereka nampak berlomba bergelantungan di pohon itu. dan memukul batang pohon seperti membangunkan pohon tersebut. Bersamaan gerhana bulan selesai, selesai sudah seluruh prosesi tersebut.unik bukan?
Post A Comment:
0 comments: